JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengklaim bahwa tingkat keselamatan moda transportasi LRT Jabodebek mencapai 100%.
"Keterjaminan keselamatan (LRT Jabodebek) di atas 100 persen," kata Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi di Depo LRT Jabodebek, Jati Mulya, Bekasi, Selasa (17/1/2023).
Purnomosidi mengatakan keterjaminan keselamatan tersebut lantaran LRT Jabodebek telah melakukan berbagai safety prosedur.
BACA JUGA:KAI Usul Tarif Dasar LRT Jabodebek Rp12.000-Rp15.000
"Jadi sudah melalui tahapan-tahapan safety. Kita tidak berani menjalankan kereta kereta ini, menungggu safety assessment yang dikeluarkan dari Departemen safety Siemens dari Spain," katanya.
Adapun, LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
Di tempat yang sama, Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan bahwa safety yang ada di LRT Jabodebek lebih proper dibandingkan transportasi lainnya.
"Yang jelas lebih safety dibandingkan kereta-kereta yang sudah ada atau transportasi lainnya. Karena semuanya sudah dijamin oleh sistem. Untuk operasional nya sendiri itu mengacu pada satu sistem keselamatan, selain itu, ada beberapa sistem keselamatan lainnya," katanya.
"Kemudian ada exel conter untuk persinyalan dan juga ada atp (automatic tranpotektor) ketika ada satu hal yang tidak ada diinginkan, itu akan berfungsi sendiri, jadi penjagaannya sangat berlapis," jelasnya.
Adapun saat ini progres pembangunan proyek LRT Jabodebek telah mencapai 88,4%.
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2023.
(Zuhirna Wulan Dilla)