Sebelumnya, SKK Migas mencatat penerimaan negara dari sektor hulu migas pada 2022 mencapai 18,19 miliar dolar AS atau sekitar Rp270 triliun.
"Penerimaan negara mencapai 18,19 miliar dolar AS dari target (2022) aslinya adalah 9,95 miliar dolar AS dan di APBN-P kalau tidak salah di angka 15 miliar dolar AS. Jadi, masih di atas, baik di APBN aslinya maupun APBN-P," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan pada 2021 sebesar 13,8 miliar dolar AS atau sebesar 131 persen dari target.
Sementara itu, realisasi investasi pada 2022 mencapai 12,3 miliar dolar AS setara dengan Rp182 triliun lebih tinggi dibandingkan investasi di 2021 sebesar 10,9 miliar dolar AS atau sebesar 113 persen dari target.
(Taufik Fajar)