JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi China anjlok ke level terburuknya dalam lebih dari empat dekade. Ekonomi China Cuma tumbuh 3% karena pandemi COVID-19.
Dilansir dari VOA, Kamis (19/1/2023), Biro Statistik Nasional China mencatat ekonomi China tumbuh hanya 3% pada tahun 2022, jauh lebih kecil dari angka 8,1% yang dicapai tahun sebelumnya. Kenaikan itu merupakan kinerja ekonomi terburuk kedua sejak akhir 1970-an, hanya sedikit lebih baik dari angka 2,4% pada tahun 2020 pada awal pandemi.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu turun 2,9% selama kuartal keempat tahun lalu, dibandingkan dengan 3,9% selama periode yang sama tahun 2021. Penjualan ritel turun 1,8% pada bulan Desember.
Beijing telah memberlakukan kebijakan "nol-COVID" yang ketat pada awal pandemi, termasuk penguncian yang cepat dan ketat, karantina, dan pengujian massal di beberapa kota dengan wabah COVID-19 yang signifikan. Langkah itu memicu protes publik yang intens dan tidak biasa di banyak kota di China dan penurunan ekonomi karena penutupan pabrik.
Pemerintah tiba-tiba membalikkan strategi ketat "nol-COVID" pada 7 Desember, tetapi China sekarang sedang berjuang melawan gelombang baru infeksi yang telah menyebabkan kematian hampir 60.000 orang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)