JAKARTA - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan kemarin. Harga emas berjangka memperpanjang keuntungan untuk hari keempat berturut-turut, didorong dolar AS yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunganya.
Dilansir dari Antara, Rabu (25/1/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD6,80 atau 0,35% ditutup USD1.935,40 per ounce.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,19% menjadi 101,9150, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi banyak pembeli, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun merosot dari tertinggi satu minggu mereka.
"Saya pikir emas masih bertahan cukup kuat karena ekspektasi pasar beralih lebih ke arah jeda potensial dari Fed, atau beralih ke kebijakan yang lebih dovish," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Para analis pasar mencatat bahwa investor dengan posisi beli emas terus optimis tentang posisi mereka karena ada kekhawatiran yang meningkat akan resesi AS.
Follow Berita Okezone di Google News