JAKARTA - Utang Indonesia mendapat banyak kritikan. Setelah Partai Demokrat, Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu ikut mengkritisi utang dan pengelolaannya.
Melalui cuitannya di akun Twitter @msaid_didu. Said menilai 47% pendapatan negara sudah digunakan untuk membayar utang di tahun 2020.
Baca Juga:Â Makin Panas! Begini Debat Demokrat Vs Anak Buah Sri Mulyani soal Utang Rp7.773 Triliun
"Nih datanya wahai orang yang selalu mendidik rakyat jadi bodoh dan jadi penjilat. Ini hasil audit BPK bahwa di tahun 2020 saja sudah sekitar 47 % pendapatan digunakan untuk bayar utang," ucap Said Rabu (25/1/2023).
Cuitan Said kemudian dibalas oleh Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo di akun Twitter resminya @prastow. Bahkan, Yustinus pun menyebut bahwa Said masih terperangkap di masa lalu.
Baca Juga:Â Dikritik AHY soal Utang, Begini Respons Menohok Anak Buah Sri Mulyani
"Pak Didu yang terperangkap masa lalu, saya beri kabar baik terkait DSR kita tahun 2022 sudah di angka 34,47% alias di bawah threshold IMF maupun IDR," ujar Yustinus pada Rabu (25/1/2023).
Follow Berita Okezone di Google News