Share

Mentan Heran Ada Impor Beras, Padahal Selalu Surplus

Iqbal Dwi Purnama, MNC Portal · Jum'at 27 Januari 2023 15:43 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 27 320 2754288 mentan-heran-ada-impor-beras-padahal-selalu-surplus-AByGPr70Pu.JPG Mentan Syahrul Yasin Limpo. (Foto: MPI)

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku heran terkait adanya fenomena impor beras yang dilakukan Bulog pada akhir 2022 lalu.

Sebab menurut Mentan, 4 tahun terakhir produktivitas beras di Indonesia selalu surplus.

Menurutnya, kebijakan importasi ini berdampak pada harga jual beras milik petani lokal.

Karena harga beras impor cenderung lebih murah dibandingkan dengan beras lokal.

Sehingga beras milik petani mau tidak mau harus mengikuti harga pasar dan terpaksa mengikis keuntungannya.

 BACA JUGA:Dugaan Mafia Beras, Wapres: Saya Minta untuk Diselidiki

"Kita kan sudah 4 tahun tidak impor beras, yang terakhir ini impor saya tidak mengerti, alasannya apa, kita swasembada kok," ujar Mentan dalam Rakernas Badan Karantina, Jumat (27/1/2023)

Mentan menjelaskan pada tahun 2019 lalu produktivitas padi surplus 2,38 juta ton, tahun 2020 surplus, 2,13 juta.

Kemudian pada tahun 2021 produksi padi juga surplus 1,31 juta ton, dan ahun 2022 surplus 1,74 juta ton.

"Padi yang dipanen pada tahun 2022 menjadi 54 juta ton gabah, sekarang menjadi beras 32,54 juta ton, ini bukan data saya, data BPS," sambungnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Seperti diketahui sebelumnya BUMN Pangan Bulog pada tahun 2022 lalu melakukan impor beras sebanyak 501.700 ton.

Alasan impor itu berdasar untuk menutupi cadangan beras aman yang dimiliki pemerintah.

Fenomena impor beras itu juga mendapat sorotan dari Ketua Komusi IV DPR RI, Sudin pada RDP Bersama Jajaran Kementan dan Perum Bulog beberapa pekan yang lalu.

Menurutnya, Bulog harus melakukan penyerapan terhadap gabah petani agar bisa menciptakan nilai tambah perekonomian untuk para petani.

"Saya sampai tanya ke pakar-pakar yang S3, cuma saya waktu itu nanya S7 tidak ada, surplus apasih pengertiannya, surplus itu kan lebih, tahun 2019, surplusnya 2,38 juta ton, tahun selanjutnya juga surplus, kalau surplus terus kok harus ada impor?" pungkas Sudin.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini