Seperti diketahui sebelumnya BUMN Pangan Bulog pada tahun 2022 lalu melakukan impor beras sebanyak 501.700 ton.
Alasan impor itu berdasar untuk menutupi cadangan beras aman yang dimiliki pemerintah.
Fenomena impor beras itu juga mendapat sorotan dari Ketua Komusi IV DPR RI, Sudin pada RDP Bersama Jajaran Kementan dan Perum Bulog beberapa pekan yang lalu.
Menurutnya, Bulog harus melakukan penyerapan terhadap gabah petani agar bisa menciptakan nilai tambah perekonomian untuk para petani.
"Saya sampai tanya ke pakar-pakar yang S3, cuma saya waktu itu nanya S7 tidak ada, surplus apasih pengertiannya, surplus itu kan lebih, tahun 2019, surplusnya 2,38 juta ton, tahun selanjutnya juga surplus, kalau surplus terus kok harus ada impor?" pungkas Sudin.
(Zuhirna Wulan Dilla)