JAKARTA - Nilai tukar Rupiah sore ini menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Rupiah naik 14 poin ke level Rp14.971 per USD.
Menurut Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, penguatan Rupiah dipicu sikap optimistis Bank Indonesia (BI) terhadap pertumbuhan perekonomian Tanah Air tahun 2023 yang diperkirakan bisa mengarah ke 5%.
Baca Juga: Indonesia Beneran Punya Rupiah Digital! Ini Kabar Terbaru dari BI
"BI optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini kemungkinan bisa mengarah ke 5%. Hal tersebut terjadi jika konsumsi masyarakat meningkat signifikan," ujar Ibrahim, Senin (30/1/2023).
Baca Juga: Menguak Asal Usul Sebutan Goceng, Ceban dan Gocap
Sedangkan inflasi inti pada semester pertama 2023, dipastikan berada di bawah 4%. Kemudian inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran di bawah 4% pada semester kedua 2023.
Selain itu, sejak 1-26 Januari 2023 tercatat aliran modal asing masuk bersih Rp48,08 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Hingga 17 Januari 2023, investasi portofolio mencatat arus masuk bersih (net inflow) sebesar USD4,6 miliar.
Menurut Ibrahim, ini akan berdampak terhadap penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
"Hal itu karena seluruh faktor fundamental ekonomi memberikan justifikasi dasar untuk penguatan nilai tukar rupiah," jelasnya.
Untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah diprediksi berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.950 - Rp14.990.
(Feby Novalius)