Sebelumnya, BI memperkirakan level inflasi di akhir tahun mencapai 6,5%, tetapi realitanya hanya menyentuh 5,51%.
"Ini suatu capaian dibandingkan dengan negara-negara lain yang banyak mengalami inflasi di atas 8%, suatu capaian yang harus kita syukuri," tambahnya.
Tak hanya itu saja, stabilitas nilai tukar Rupiah berada di angka 8,9% di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang sangat kuat sehingga hampir 25%.
Stabilitas nilai tukar Rupiah sendiri berperan sebagai pilar stabilitas ekonomi dan politik RI.
"Transaksi berjalan surplus, dan kredit tumbuh 11,1%," ucapnya.
Kemudian, dia juga menyampaikan bahwa digitalisasi berjalan begitu cepat.
Di mana pengguna QRIS mencapai 30 juta, transaksi e-commerce juga begitu cepat.
"Fintech dan digitalisasi perbankan yang betul-betul membanggakan, mari kita bersyukur," pungkas Perry.
(Zuhirna Wulan Dilla)