Share

Sri Mulyani Girang Rupiah Lebih Kuat Lawan Dolar AS

Michelle Natalia, MNC Portal · Selasa 31 Januari 2023 19:43 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 31 320 2756635 sri-mulyani-girang-rupiah-lebih-kuat-lawan-dolar-as-4BByppsOHa.JPG Sri Mulyani. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku girang melihat Rupiah mengalami penguatan di awal 2023.

"Di awal 2023, Rupiah mengalami apreasisi dimana tercatat sampai 27 Januari 2023, terjadi penguatan 3,89% year-to-date (ytd) dibandingkan akhir Desember 2022," ujar Sri dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Sri menyebut penguatan Rupiah ini lebih baik dibandingkan mata uang lainnya.

Dia mencontohkan Ringgit Malaysia mengalami apresiasi 3,83% ytd, Peso Filipina menguat 2,3% ytd, dan Rupee India hanya menguat 1,46% ytd.

 BACA JUGA:Namanya Disebut Jadi Calon Gubernur BI, Ini Kata Sri Mulyani

"Penguatan tersebut adalah karena masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik yang sejalan dengan adanya persepsi positif dari investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang diperkirakan tetap positif, baik, dan stabilitasnya terjaga," kata Sri.

Tak hanya itu, penguatan ini juga didorong oleh daya tarik dari imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dari sisi pasar Surat Berharga Negara (SBN), terjadi penguatan yang berlanjut pada awal 2023 yang didorong dengan terjadinya pembelian kembali SBN oleh investor non residen.

"Hingga 27 Januari 2023, tercatat nett buy oleh non residen yang mencapai Rp48,53 triliun. Penguatan tersebut berhasil menurunkan yield SBN seri benchmark 10 tahun dan penurunan yield 20 basis poin (bps) ytd mrncapai level 6,74%," jelas Sri.

Tak lupa Sri mengingatkan bahwa tekanan inflasi global di berbagai negara masih persisten tinggi harus tetap diwaspadai.

"Karena ini bisa nerpotensi memicu kenaikan suku bunga bank-bank sentral negara maju yang bisa menimbulkan potensi terjadinya pembalikan arus modal," pungkas Sri.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini