JAKARTA – PT Danareksa (Persero) menerbitkan obligasi VII Danareksa Tahun 2023 senilai Rp1 triliun. Obligasi Danareksa ini terbagi atas dua seri yakni pokok obligasi seri A yang ditawarkan sebesar Rp255 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% dan jangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Kemudian kedua jumlah pokok obligasi seri B yang ditawarkan senilai Rp745 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% dengan jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap kuartal sejak tanggal emisi sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi, demikian dilansir dari Harian Neraca, Rabu (1/2/2023).
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 8 Mei 2023, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri adalah 8 Februari 2026 untuk seri A dan 8 Februari 2028 untuk seri B. Dana hasil obligasi ini nantinya akan digunakan untuk melunasi seluruh dan sebagian pokok utang perbankan. Sebagian dana juga akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari gaji pegawai dan biaya operasional termasuk pemasaran aktivitas kegiatan usaha.
Dalam penerbitan obligasi ini, Danareksa menunjuk sejumlah penjamin pelaksana emisi obligasi, yaitu BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas (Persero), dan PT Indo Premier Sekuritas. Danareksa juga menunjuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebagai Wali Amanat. Tanggal efektif dari obligasi tersebut akan dilaksanakan pada 30 Januari 2023. Kemudian masa penawaran umum obligasi pada 1-3 Februari 2023.
Selanjutnya, tanggal penjatahan pada 6 Februari 2023, tanggal distribusi obligasi secara elektronik atau tanggal emisi pada 8 Februari 2023, dan tanggal pencatatan obligasi pada BEI pada 9 Februari 2023. Adapun obligasi Danareksa tersebut telah mendapat peringkat idAA (Double A) dari Pefindo yang berlaku dari 3 November 2022 sampai 1 November 2023.
Sebelumnya perseroan mengungkapkan, Holding BUMN Danareksa menargetkan laba bersih konsolidasi pada akhir 2022 menembus Rp1 triliun. Subklaster kawasan industri diperkirakan masih menjadi kontributor terbesar.
Direktur Utama Danareksa Arisudono Soerono mengatakan proforma laba bersih konsolidasi holding tahap I yang mencakup 10 anak perusahaan pada 2020 mencapai Rp468,6 miliar. Kemudian laba bersih konsolidasi tahap I pada 2021 sebesar Rp796 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)