Adapun total potensi investasi di kawasan tersebut mencapai 132 miliar dolar AS, dengan potensi 10 ribu MW listrik dari tenaga air (hydropower), 10 ribu MW listrik dari panel surya dan 2,9 TCF gas.
Di sisi lain, kawasan industri Kaltara juga akan menjadi lokasi pembangunan smelter bauksit yang akan masif didorong pada 2023-2024 menyusul kebijakan larangan ekspor yang akan diterapkan pada Juni 2023.
Adapun soal hilirisasi bauksit diharapkan dapat mendorong peningkatan produk aluminium guna mendukung hilirisasi industri di dalam negeri.
Di mana hilirisasi mineral di Indonesia dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik.
(Zuhirna Wulan Dilla)