JAKARTA - Ekonom ingatkan Bank Indonesia (BI) dampak kenaikan suku bunga AS. Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve System (The Fed) telah mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin menjadi 4,5% - 4,75%.
Kenaikan ini diprediksi akan menimbulkan peningkatan suku bunga di negara lain, khususnya negara berkembang seperti Indonesia.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai kenaikan suku bunga di Indonesia sebagai suatu hal yang wajar.
Hal ini dilakukan untuk menghindari keluarnya aliran modal asing (capital outflow) dari pasar keuangan dan untuk menjaga momentum penguatan nilai tukar Rupiah.
“Kenaikan tingkat suku bunga acuan di Amerika Serikat akan mendorong bank sentral di banyak negara terutama emerging market (negara dengan pasar berkembang) seperti Indonesia dalam meningkatkan suku bunga acuannya karena untuk menghindari capital outflow dan pelemahan nilai tukar,” ujar Faisal kepada MNC Portal, dikutip Sabtu (4/2/2023).
Namun, Faisal mengingatkan Bank Indonesia (BI) untuk berhati - hati dalam meningkatkan suku bunganya. “Jangan agresif, harus sangat berhati - hati,” jelas direktur eksekutif CORE Indonesia itu.
Follow Berita Okezone di Google News