Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertamina Geothermal Energy IPO, Bagaimana Prospeknya?

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 08 Februari 2023 |10:58 WIB
Pertamina Geothermal Energy IPO, Bagaimana Prospeknya?
Pertamina Geothermal Energy IPO, Bagaimana Prospeknya? (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Langkah initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dinilai positif.

Senior Advisor Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Abadi Poernomo mengatakan, dengan masuk ke bursa saham, maka PGE akan semakin efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan pula daya saing perusahaan.

“Efisiensi berpengaruh terhadap daya saing PGE. Dan pada akhirnya tarif listrik bisa ditekan lebih kuat lagi," katanya dalam keterangannya seperti dilansir Antara, di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Resmi IPO, Tawarkan Harga Rp820-Rp945 per Saham Bidik Rp9,7 Triliun

Peningkatan efisiensi dan juga efektivitas penggunaan dana, menurut dia, terkait erat dengan keberadaan pemegang saham dari luar, terlebih, karena juga terdapat prinsip transparansi pada perusahaan terbuka.

"Karena itulah, melalui IPO, kontrol terhadap perusahaan menjadi lebih ketat," ujar Abadi.

IPO PGE, kataya merupakan upaya yang tepat, karena menjadi cara untuk mendapatkan dukungan pendanaan yang lebih murah dan sangat dibutuhkan, karena investasi geothermal memang sangat mahal.

"Artinya dengan masuknya dana lewat IPO, maka PGE bisa ekspansi lebih kuat. Dengan demikian, melalui IPO PGE bisa lebih fokus mandiri, walau 70% masih dipegang Pertamina. Tetapi setidaknya, lebih lincah dari sisi pendanaan," ujarnya.

Dia menyatakan, sebelumnya PGE bisa saja memperoleh dari lembaga pinjaman, misal World Bank dengan bunga murah, tetapi perusahaan wajib membayar pinjaman setiap tahun.

"Ini yang berbeda dengan IPO. Karena melalui IPO, untung atau rugi bisa dishare ke pemegang saham,” ujarnya pula.

 

Menurut dia, di luar negeri sudah banyak ditemui perusahaan energi yang masuk ke bursa saham. Pada umumnya, perusahaan tersebut bergerak di bidang energi terbarukan, seperti hydro dan hybrid photoponic solar.

Pada sisi lain, Abadi sepakat bahwa IPO PGE juga mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) paling lambat 2060, karena geothermal memang menjadi "tulang punggung" dalam upaya mendukung dekarbonisasi.

"Geothermal dan hydro paling sustain dengan energi baru terbarukan. Efektivitas panas bumi bisa mencapai 90%-100%. Sementara, photoponic hanya sekitar 17%," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement