JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo buka-bukaan soal kondisi kelistrikan di Indonesia.
Darmawan memastikan kondisi kelistrikan Indonesia dalam kondisi yang sangat aman.
"Kami juga menjaga agar setiap pilar sistem kelistrikan ini bisa kita bangun menjadi sangat kokoh," kata Darmawan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan PLN, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
BACA JUGA:Listrik PLN Tanpa Kedip, Jutaan Umat Khidmat Peringati Satu Abad NU di Sidoarjo
Darmawan menambahkan, kondisi kelistrikan nasional berbeda dengan .Pakistan maupun Jerman. Sebab sistem kelistrikan Jerman hampir 50% dipasok oleh Rusia.
"Pasokan gas nya kemudian begitu ada sedikit kondisi Geopolitik yang menganggu pasokannya turun dengan terpaksa Jerman me-reaktivasi PLTU nya kemudian berusaha mendapatkan pasokan batu bara dari Indonesia," katanya.
Sementara, kondisi kelistrikan di Pakistan bergantung pada impor terutama gas, sehingga ketika devisa terbatas dan di tengah harga gas yang meningkat Pakistan lupa atau gagal menandatangi kontrak jangka panjang gas.
Akibatnya, lanjut Darmawan, harga gas naik sehingga tentu saja pengeluaran cost meningkat drastis di tengah kondisi devisa yang minim akibatnya cadangan gas menurun utuk itu mereka menurunkan kapasitas faktor operasional dari pembangkit.
"Nah kebetulan juga sistem transimi mereka bukan yang berbentuk ring tapi masih radial jadi hanya dalam 1 titik. Nah bgitu ada masalah di salah satu pembangkitnya terus terjadi blackout seperti yang terjadi di Indonesia pada agustus 2019," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)