Share

Ekonomi Sri Lanka Mulai Bangkit, Rakyat Tuntut Pemotongan Pajak

Kurniasih Miftakhul Jannah, Okezone · Kamis 09 Februari 2023 07:54 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 09 320 2761682 ekonomi-sri-lanka-mulai-bangkit-rakyat-tuntut-pemotongan-pajak-dA5yHSniwx.jpg Ekonomi Sri Lanka mulai bangkit (Foto: Shutterstock)

JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Sri Lanka mulai bangkit lagi tahun ini. Pemerintah berharap negara itu akan keluar dari krisis ekonomi pada tahun 2026.

Di tengah pemulihan ekonomi, ratusan orang memprotes kenaikan pajak baru-baru ini di tengah inflasi yang tinggi. Rakyat menuntut pemerintah memangkas pajak.

Negara berpenduduk 22 juta jiwa itu telah berjuang melawan krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948. Sri Lanka gagal bayar utang dan meminta dana talangan sebesar USD2,9 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Melansir VOA, Kamis (9/2/2023), Sri Lanka menaikkan pajak untuk meningkatkan pendapatan pemerintah menjadi 11,3% dari PDB tahun ini dari 8,3% pada 2022 untuk mendapatkan dana IMF, memperkenalkan pajak pendapatan baru pada Januari untuk pekerja profesional, mulai dari 12,5% hingga lebih dari 36%.

Presiden Ranil Wickremesinghe, yang menjabat sejak Juli lalu mengatakan kepada parlemen bahwa dia bisa melihat jalan keluar dari masalah sementara dia melakukan reformasi ekonomi untuk menyelesaikan kesepakatan dengan IMF.

“Sulit bagi semua lapisan masyarakat untuk bertahan hidup,” katanya. “Namun, jika kita menanggung kesulitan ini selama lima sampai enam bulan lagi, kita dapat mencapai solusinya.”

Follow Berita Okezone di Google News

Dia menambahkan, “Kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi” pada akhir tahun 2023 dan “dapat bangkit dari kebangkrutan pada tahun 2026” atau bahkan lebih awal, jika semua partai politik mendukung inisiatif pemerintah seperti menaikkan pajak.

Bulan lalu Wickremesinghe mengatakan ekonomi dapat berkontraksi sebesar 3,5% atau 4,0% untuk setahun penuh setelah menyusut 11% tahun lalu.

Pidatonya di depan para anggota parlemen tidak banyak membantu untuk mencegah protes pada jam makan siang oleh para karyawan.

Pegawai pemerintah yang meneriakkan slogan-slogan, dan sebagian membawa bendera hitam dan plakat bertuliskan “Ya untuk pajak yang masuk akal,” keluar dari gedung-gedung pemerintah untuk aksi unjuk rasa itu.

Dokter dan dosen yang bekerja rumah sakit dan di perguruan tinggi milik pemerintah memulai pemogokan 24 jam pada hari Rabu (8/2). Mereka memperingatkan bahwa pemogokan bisa berlangsung lebih lama.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini