Di mana pekerjaan biasanya dimulai sejak pagi hari oleh sang suami yang bernama Dhanu Trapsilo dengan memasak bahan lilin, memasak bahan lilin, lalu cair, dilanjutkan dengan proses tuang, lalu proses finishing dan packing biasanya dibantu oleh karyawan.
“Untuk saya yang penting punya ide usaha, lakukan. Nanti proses belajarnya itu saat berjalannya usaha. Dan biasanya usaha itu yang saya alami itu banyak bonusnya. Banyak hal-hal yang gak terduga yang kita bisa dapet,” jelasnya.
Hebatnya, lilin produksi rumahan milik Yuliana dan Dhanu kini sudah banyak dipesan oleh konsumen dari luar negeri seperti Australia, Dubai, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
“(Di tahun) 2022 ini, kita Alhamdulillah (omset) di atas Rp600 juta,” ucapnya.
“Ya aku melihatlah, tekun, kemudian melihat peluang juga, kemudian pandai membagi waktu bagaimana memproduksi lilin, kapan juga harus bisa memasarkan, kapan juga bisa tetap bekerja. Akhirnya hasil manis yang ibu dan bapak petik 120 kali lipat. Dari modal Rp5 juta sekarang sudah Rp600 juta. Keren banget! Keren banget,” pungkasnya,
(Zuhirna Wulan Dilla)