Share

RI Ajukan Utang Rp8,3 Triliun ke China Tambal Anggaran Kereta Cepat Jakarta Bandung

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Senin 13 Februari 2023 18:56 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 13 320 2764318 ri-ajukan-utang-rp8-3-triliun-ke-china-tambal-anggaran-kereta-cepat-jakarta-bandung-f7VonDF6Wj.jpg Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Foto: Okezone)

JAKARTA – Indonesia mengajukan utang sebesar USD550 juta atau setara Rp8,3 triliun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Sebagaimana diketahui, proyek Kereta Cepat ini mengalami pembengkakan anggaran hingga Rp18,2 triliun.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kebutuhan anggaran tersebut sudah diajukan kepada China Development Bank (CDB). Diharapkan, CDB bisa berkomitmen menggelontorkan dana Rp8,3 triliun kepada pemerintah Indonesia.

"Nah nanti porsi yang kita butuhkan sekitar USD 550 juta pinjamannya sedang kita ajukan ke CDB," ungkap Tiko saat ditemui di gedung DPR RI, Senin (13/2/2023).

Dari pinjaman tersebut, Kementerian BUMN akan membentuk struktur final dan harganya. Di mana, pinjaman akan masuk dalam utang PT KAI (Persero).

"Harusnya dalam 2 minggu ke depan kita akan punya struktur final dan harganya, itu ke KAI nanti loan-nya (pinjaman) dan diturunkan dalam bentuk ekuitas ke KCIC," kata dia.

Selain bersumber dari utang, anggaran proyek KCJB akan ditambal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2022. Dari skema yang ditetapkan, 75% cost overrun ditutupi dengan pinjaman.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara, 25% dari total cost overrun berasal dari anggaran konsorsium Indonesia, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. Salah satunya, PMN senilai Rp3,2 triliun.

Tiko menjelaskan porsi ekuitas sebesar 25% sebagiannya memang berasal dari PMN. Sebelumnya, direncanakan akan menggunakan anggaran dari PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA dan KAI, selaku anggota PSBI. Lantaran keuangan kedua BUMN itu bermasalah karena Covid-19, maka dialihkan ke PMN.

"Jadi porsi ekuitas 25% itu memang kita PMN, tadinya memang tidak PMN, tadinya pakai uang WIKA dan KAI, karena Covid KAI juga bermasalah, kita perkuat KAI-nya," tuturnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini