JAKARTA - Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 84%. Lantas bisakan kereta cepat pertama di Indonesia ini beroperasi Juli 2023?
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita mengungkapka bahwa saat ini sisa pekerjaan proyek KCJB yanh tersisa merupakan pekerjaan yang paling menyulitkan. Hal tersebut lantaran menyangkut integrasi keseluruhan proyek.
Baca Juga:Â KCIC Minta Masa Konsesi Kereta Cepat Jadi 80 Tahun, Kemenhub: Harus Dilakukan Kajian
"Progres KCIC melaporkan sudah sekitar 84% dan harapanya bisa on track dan persen sisanya itu memang paling challenging, karena itu kaitannya dengan masalah integrasi. Termasuk persinyalan dan frekuensi. Jadi itu yang sudah kami dapatkan laporannya dan harapannya tetap bisa berjalan di Juli nanti," kata Adita kepada wartawan di DPR, Rabu (15/2/2023).
Terkait masalah persinyalan, Adita menjelaskan bahwa pemerintah telah bekerjasama dengan dua perusahaan konsultan asal Inggris yakni, The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia untuk memastikan kesiapan operasional LRT Jabodetabek hingga KCJB.
Baca Juga:Â Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 2023, DPR Singgung Pembengkakan Biaya
Nantinya pihak konsultan tersebut akan mengerjakan terkait persinyalan dan finishing dari proyek KCJB.
"Kalau dari komsultan memang lebih banyak yang bersifat teknis ya dan juga karena ini teknologinya juga sama-sama baru. Sehingga kita minta konsultansi yang kaitannya dengan teknis operasionalasi termasuk dalam hal ini soal pensinyalan, dan segala macem yang memang selama ini kita belum punya pengalaman di dalam negeri dan itu yang kita lakukan," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News