Share

Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru 84%, Jadi Beroperasi Tahun Ini?

Heri Purnomo, MNC Portal · Rabu 15 Februari 2023 18:57 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 15 320 2765664 progres-kereta-cepat-jakarta-bandung-baru-84-jadi-beroperasi-tahun-ini-Spw4XMpfmj.jpg Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Okezone.com/KCIC)

JAKARTA - Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 84%. Lantas bisakan kereta cepat pertama di Indonesia ini beroperasi Juli 2023?

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita mengungkapka bahwa saat ini sisa pekerjaan proyek KCJB yanh tersisa merupakan pekerjaan yang paling menyulitkan. Hal tersebut lantaran menyangkut integrasi keseluruhan proyek.

Baca Juga: KCIC Minta Masa Konsesi Kereta Cepat Jadi 80 Tahun, Kemenhub: Harus Dilakukan Kajian

"Progres KCIC melaporkan sudah sekitar 84% dan harapanya bisa on track dan persen sisanya itu memang paling challenging, karena itu kaitannya dengan masalah integrasi. Termasuk persinyalan dan frekuensi. Jadi itu yang sudah kami dapatkan laporannya dan harapannya tetap bisa berjalan di Juli nanti," kata Adita kepada wartawan di DPR, Rabu (15/2/2023).

Terkait masalah persinyalan, Adita menjelaskan bahwa pemerintah telah bekerjasama dengan dua perusahaan konsultan asal Inggris yakni, The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia untuk memastikan kesiapan operasional LRT Jabodetabek hingga KCJB.

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 2023, DPR Singgung Pembengkakan Biaya

Nantinya pihak konsultan tersebut akan mengerjakan terkait persinyalan dan finishing dari proyek KCJB.

"Kalau dari komsultan memang lebih banyak yang bersifat teknis ya dan juga karena ini teknologinya juga sama-sama baru. Sehingga kita minta konsultansi yang kaitannya dengan teknis operasionalasi termasuk dalam hal ini soal pensinyalan, dan segala macem yang memang selama ini kita belum punya pengalaman di dalam negeri dan itu yang kita lakukan," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasan memilih perusahaan Inggris. Kata dia, hal ini karena negara tersebut memiliki pengalaman yang baik dalam membangun infrastruktur perkeretaapian dengan berbagai teknologi dan inovasinya.

“Pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki dapat kita manfaatkan untuk melakukan transfer knowledge dan alih teknologi di bidang perkeretaapian,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, (6/2/2023).

Kedua proyek, baik LRT Jabodebek maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sama-sama menggunakan teknologi yang tinggi. LRT Jabodebek dikembangkan dengan Communication-Based Train Control (CBTC) dan sistem Grade of Automation (GoA) level 3, yang memungkinkan LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis.

Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menggunakan teknologi GSM-R yang merupakan pertama kalinya digunakan di Indonesia.

“Dengan adanya kerja sama konsultasi praoperasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara,” ucapnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini