2. Ratusan ribu nasabah
Terkait Indosurya, uang-uang tersebut dihimpun dari ratusan ribu nasabah. Bahkan temuan PPATK saja ada 40 ribu nasabah hanya dari satu bank, sedangkan analisa PPATK masih ada belasan bank lainnya.
"Kalau ditanya apakah ada aliran ke luar negeri, ya PPATK mengikuti ke luar negeri," sambungnya.
3. KSP Indosurya punya modus investasi palsu
Ivan juga menjelaskan bahwa KSP Indosurya memang mempunyai skema ponzi atau modus investasi palsu membayarkan keuntungan kepada nasabah dari uang mereka sendiri.
"Memang alirannya sederhana, skemanya secara keseluruhan ini skema ponzi. secara keseluruhan ini saya sudah sampaikan juga kepada Menkop pak teten, koperasi Indosurya ini memang skemanya ponzi, dia hanya menunggu masuknya modal baru," kata Ivan.
4. Dana terafiliasi dengan koperasi simpan pinjam dan digunakan untuk beli Jet dan operasi plastik
Ivan mengungkapkan dana nasabah sendiri banyak yang digunakan atau ditransaksikan ke perusahaan yang terafiliasi dengan koperasi simpan pinjam. PPATK juga menemukan fakta jika dana nasabah yang dikelola KSP Indosurya digunakan untuk kepentingan pribadi. Salah satunya membeli jet pribadi hingga membayar operasi plastik.
"Banyak dana nasabah itu dipakai, ditransaksikan ke perusahaan terafiliasi, contoh dibelikan Jet, dibayarkan yacht, untuk kecantikan, operasi plastik, macem-macem, artinya tidak murni dilakukan bisnis selayaknya koperasi," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)