"Volatilitas ini masih akan kami perhatikan karena tidak hanya akan memberi sentimen positif dan negatif, tetapi juga akan menentukan arus modal ke Indonesia," ucap Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Usai pertemuan Fed pada bulan ini, dia mengungkapkan imbal hasil (yield) obligasi AS meningkat, cenderung sama dengan kondisi pasca pertemuan Bank Sentral pada Desember 2022. Indeks dolar AS pun bergerak positif.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah konsisten menunjukkan tren apresiasi sejak awal tahun 2023, yakni menguat 2,7 persen. Kondisi tersebut menggambarkan keseimbangan eksternal Indonesia yang bagus dan kepercayaan investor terhadap ekonomi domestik membaik.
Dengan demikian, sosok Gubernur BI yang diakui secara internasional akan mendorong arus modal masuk untuk menguatkan pasar keuangan Indonesia. Agenda tersebut perlu diperkuat oleh Gubernur BI ke depan.
Pendapatan dari aset sitaan yang seharusnya digunakan untuk merampungkan pemindahan aset eks pemegang polis kini mengalami hambatan. Sehingga, proses tersebut pun kembali membebankan keuangan negara.
Total dana yang dibutuhkan untuk merampungkan sisa permasalahan Jiwasraya mencapai Rp 7,5 triliun.
"Beberapa item produk yang belum kita pindahkan karena kekurangan dana Rp 7,5 triliun. Oleh karena itu, kami sekarang ini memang membutuhkan tambahan PMN untuk penyelesaian Jiwasraya karena memang sita jaminan dan eksekusinya ini tidak bisa dipercepat," kata dia.
Pada November 2021 lalu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mencairkan PMN tunai sebesar Rp 20 triliun untuk Jiwasraya. Dana segar itu diterima oleh Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan atau Indonesia Financial Group (IFG).
Pemberian PMN ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.
Hanya saja, anggaran itu tak sesuai dengan angka yang diajukan dan disetujui sebelumnya yakni Rp 22 triliun. "Persetujuan Rp 22 triliun, tapi cair Rp 20 triliun, kruang Rp 2 triliun, jadi tambah Rp 1 triliun lagi, jadi kurang Rp 3 triliun," ucap dia.
(Taufik Fajar)