JAKARTA - Skema power wheeling disebut bisa menarik banyak investasi listrik EBT. Namun hal tersebut belum terbukti benar.
Pengamat Ekonomi Energi Fahmy Radhi mengatakan, bila melihat data justru membuktikan bahwa tanpa power wheeling ternyata antusiasme investor pembangkit listrik EBT terus mengalir dan meningkat secara signifikan, meliputi PLTS, PLT Bayu, PLTA Minihidro, PLTP, PLT Biomass.
Sejak 2015, lebih 300 pembangkit listrik beroperasi, yang menghasilkan 2.886 MW dan 88 pembangkit masa konstruksi yang akan menghasilkan 3.225 MW, dan 41 pembangkit sudah berkontrak yang akan menghasilkan 554 MW.
"Berdasarkan data itu, tidak perlu ada kekhawatiran dan keraguan lagi bagi DPR untuk segera mengesyahkan UU EBT, tanpa pasal power wheeling," ujarnya, Kamis (23/2/2023).
Sementara itu, Fahmi menyoroti berlarutnya pengesahan UU EBT. Dirinya khawatir wacana power wheeling malah dimasukan ke UU tersebut nantinya.
BACA JUGA:RI Alokasikan Investasi untuk Infrastruktur Rp85,3 Triliun
Menurutnya. penerapan power wheeling akan lebih menguntungkan bagi produsen listrik swasta karena mereka akan dapat menjual langsung listrik yang dihasilkan kepada kosumen rumah tangga dan industri tanpa harus membangun jaringan transmisi dan distribusi sendiri.