Awalnya Saria pesimistis homestay-nya yang jauh dari kota atau venue acara bisa laku terpesan oleh wisatawan.
Namun, menjelang penyelenggaraan, tidak hanya homestay miliknya, sebanyak 75 unit homestay di kampungnya juga ludes dipesan hingga event selesai di tanggal 26 Februari 2023.
“Senang kali, enggak menyangka kami di kampung sini bisa mendapat tamu dari event F1 Powerboat ini, kami kira hanya di kota sana. Masyarakat di sini senang setidaknya perekonomian kami membaik,” ujarnya.
Dia menyebut homestay yang ia miliki biasanya ramai digunakan saat hari-hari besar atau tahun baru dengan kisaran harga Rp150 ribu sampai Rp250 ribu permalam. Namun saat F1 Powerboat ia menjual dengan harga Rp350 ribu-Rp400 ribu.
“Harga itu sudah ditetapkan oleh dinas, dan kami taat, tidak ada yang melebihi batas yang sudah ditentukan. Kami juga sebelumnya diberi pelatihan oleh dinas pariwisata tentang bagaimana melayani tamu, tetap ramah, hingga menjaga kebersihan agar tamu bisa puas dan kembali lagi,” ujarnya.
Saria dan masyarakat di sekitar Danau Toba secara umum menginginkan event internasional tidak hanya F1 Powerboat saja yang ada di sini.
“Kami bersyukur, benar-benar bersyukur. Kalau bisa Pak Jokowi dan pemerintah, tidak hanya event ini saja. Tapi ada event-event lain yang digelar di Danau Toba. Sehingga Danau Toba semakin terkenal dan kami juga merasakan dampaknya,” katanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)