Share

Harga Minyak Turun 3 Hari Berturut-turut, Brent Jatuh 5%

Safina Asha Jamna, Okezone · Jum'at 10 Maret 2023 07:18 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 10 320 2778585 harga-minyak-turun-3-hari-berturut-turut-brent-jatuh-5-gGTjgcyzs6.jpg Harga Minyak Anjlok. (Foto: Okezone.com/Pertamina)

JAKARTA - Harga minyak turun lagi hingga 1% ke level terendah dalam dua minggu terakhir. Harga minyak turun di tengah kekhawatiran Federal Reserve AS menaikan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot USD1,07 atau 1,3% menjadi USD81,59 per barel di London ICE Futures Exchange atau menjadi penutupan terendah sejak 22 Februari.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April tergelincir 94 sen atau 1,2% menjadi USD75,72 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 27 Februari.

Kedua kontrak acuan minyak sudah turun dalam tiga hari berturut-turut. WTI merosot 6,0% dan Brent jatuh hingga 5,0%.

Bank Sentral AS bakal menaikan suku bunga lebih tinggi untuk menekan inflasi. Tetapi suku bunga yang lebih tinggi itu meningkatkan biaya pinjaman konsumen, yang dapat memperlambat perekonomian.

"The Fed terus datang untuk inflasi dan itu diterjemahkan ke dalam kekhawatiran atas permintaan minyak yang lebih rendah karena kemungkinan resesi," kata Mitra Penasehat Investasi Again Capital LLC, John Kilduff, dikutip dari Antara, Jumat (10/3/2023).

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat paling banyak dalam lima bulan minggu lalu, tetapi tren yang mendasarinya tetap konsisten dengan pasar tenaga kerja yang ketat.

Follow Berita Okezone di Google News

"Pertumbuhan yang melambat terus membebani harga minyak mentah," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.

Sikap hawkish yang diperbarui dari The Fed mendorong investor untuk mencari tahu bagaimana rezim suku bunga "lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama" dapat membebani saham AS dengan beberapa pengamat pasar mengatakan kombinasi dari imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan inflasi yang kuat menjadi pertanda buruk bagi pengembalian ekuitas.

Kilduff mencatat bahwa lelang obligasi AS Kamis (9/3/2023) sore "menakut-nakuti pasar" dan "merupakan katalis untuk sentimen risiko" untuk minyak dan penurunan pasar saham.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini