JAKARTA - Harga minyak turun lagi hingga 1% ke level terendah dalam dua minggu terakhir. Harga minyak turun di tengah kekhawatiran Federal Reserve AS menaikan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot USD1,07 atau 1,3% menjadi USD81,59 per barel di London ICE Futures Exchange atau menjadi penutupan terendah sejak 22 Februari.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April tergelincir 94 sen atau 1,2% menjadi USD75,72 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 27 Februari.
Kedua kontrak acuan minyak sudah turun dalam tiga hari berturut-turut. WTI merosot 6,0% dan Brent jatuh hingga 5,0%.
Bank Sentral AS bakal menaikan suku bunga lebih tinggi untuk menekan inflasi. Tetapi suku bunga yang lebih tinggi itu meningkatkan biaya pinjaman konsumen, yang dapat memperlambat perekonomian.
"The Fed terus datang untuk inflasi dan itu diterjemahkan ke dalam kekhawatiran atas permintaan minyak yang lebih rendah karena kemungkinan resesi," kata Mitra Penasehat Investasi Again Capital LLC, John Kilduff, dikutip dari Antara, Jumat (10/3/2023).
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat paling banyak dalam lima bulan minggu lalu, tetapi tren yang mendasarinya tetap konsisten dengan pasar tenaga kerja yang ketat.
Follow Berita Okezone di Google News