Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konsep Integrated Farming di Food Estate Bisa Tingkatkan Produksi Pangan, Ini Penjelasannya

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Senin, 20 Maret 2023 |17:05 WIB
Konsep <i>Integrated Farming</i> di Food Estate Bisa Tingkatkan Produksi Pangan, Ini Penjelasannya
Konsep Integrated Farming di Food Estate (Foto: Kementan)
A
A
A

Susilawati menegaskan bahwa anggapan lahan Food Estate hanya mengandung monokultur tidaklah benar. Menurutnya, jenis tanaman yang ditanam di lahan Food Estate sangat ditentukan oleh kondisi lahan yang tersedia. Dalam hal ini, program Food Estate diarahkan untuk menciptakan keberlanjutan produksi pertanian dan memperhatikan keberagaman jenis tanaman yang ditanam.

"Jadi memang sudah ada pembagian wilayahnya, karena untuk menanam pun harus mengerti agroekosistem pada lingkungan. Tidak bisa sembarang dan memaksakan untuk ditanam jenis tertentu kalau memang tidak cocok. Mungkin itu yang membuat seolah FE (Food Estate) ini seolah terlihat monokultur, tidak, ini sudah integrated farming," ujarnya.

Untuk diketahui, pasokan pangan ke depan diprediksi akan semakin sulit karena perubahan iklim dan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Bahkan saat ini dunia dihantui oleh krisis pangan global yang tercermin dari naiknya jumlah penduduk global yang masuk dalam kategori rawan pangan dari semula 135 juta orang pada tahun 2019 menjadi 276 juta orang pada tahun 2022 menurut data PBB.

Untuk mengantisipasi hal di atas, pemerintah Indonesia mendorong program Food Estate tersebut untuk menambah produksi dan pasokan pangan. Tujuan utamanya adalah menjaga ketahanan pangan dan membangun transformasi kelembagaan petani sehingga lebih rasional secara ekonomi.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement