JAKARTA - Harga emas menembus level USD2.000 per ounce atau mengalami kenaikan di akhir perdagangan Senin. Kenaikan ini pun memperpanjang keuntungan karena kekhawatiran atas penularan krisis sektor perbankan global berlanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange naik USd9,30 atau 0,47% menjadi USD1.982,80 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi USD2.014,90 dan terendah di USD1.970,00.
Emas sempat menembus di atas USd2.000 karena pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS memicu kekhawatiran lebih banyak terhadap kejatuhan sektor perbankan. Hal ini mendorong permintaan safe-haven yang sangat besar untuk emas.
Harga emas telah naik dengan cepat sejak krisis perbankan AS meletus lebih dari seminggu yang lalu dengan pengambilalihan dua pemberi pinjaman menengah, Silicon Valley Bank dan Signature Bank, oleh Federal Deposit Insurance Corp karena deposan menarik miliaran dolar dari mereka setelah takut tentang solvabilitas mereka.
Silicon Valley kemudian mengajukan perlindungan kebangkrutan. Bank ketiga, First Republic Bank juga mengarungi masalah meskipun menerima suntikan tunai sebesar 30 miliar dolar AS dari konsorsium bank-bank AS.
Krisis perbankan telah menyebar ke Eropa, dengan Credit Suisse Group, salah satu nama terkemuka di perbankan investasi global, harus mencari bantuan dari bank sentral Swiss.
Beberapa serbuan investor menuju aset-aset safe-haven mereda pada Senin (20/3/2023) setelah bank investasi Swiss UBS mengatakan akan membeli rekan yang terlilit kesulitan likuiditas Credit Suisse dan JPMorgan tampaknya membuat kemajuan dalam menyelamatkan First Republic.
Follow Berita Okezone di Google News