Share

6 Fakta Perusahaan Raksasa AS PHK Massal Ribuan Pekerja

Hana Wahyuti, Jurnalis · Minggu 26 Maret 2023 19:14 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 24 320 2786687 6-fakta-perusahaan-raksasa-as-phk-massal-ribuan-pekerja-5APnbQPN9a.png Fakta Perusahaan AS PHK Massal Pekerja. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Banyak pekerja kini kehilangan pekerjaan. Meski bekerja di perusahaan besar, pengurangan pekerja menjadi momok yang menakutkan.

Perusahaan besar yang melakukan PHK di antaranya Amazon, Walmart hingga perusahaan teknologi Accenture. Jumlahnya pun tak main-main, ribuan pekerja dipastikan kehilangan mata pencahariannya.

Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait perusahaan AS yang melakukan PHK massal:

1. Amazon PHK Ribuan Pekerja

Amazon Inc (AMZN.O) akan kembali memangkas 9.000 karyawannya.

Hal ini dilakukan untuk merampingkan perusahaan karena ketidakpastian ekonomi global saat ini.

“Mengingat ekonomi yang tidak pasti, kami memilih untuk lebih efisien dalam biaya dan jumlah karyawan kita." tulis CEO Amazon Andy Jassy.

2. Alasan PHK Amazon

Pemangkasan tersebut akan dilakukan terhadap pegawai pada bisnis komputasi awan Amazon Web Services (AWS), sumber daya manusia, periklanan, dan bisnis live streaming Twitch.

PHK ini menjadi gelombang kedua bagi Amazon setelah sebelumnya telah memangkas lebih dari 18.000 karyawannya secara global.

Amazon pun mengatakan akan menyelesaikan pemangkasan gelombang kedua ini pada bulan April.

"Beberapa orang mungkin bertanya mengapa tidak sekaligus mengumumkan pemangkasan pada bulan yang lalu, jawabannya adalah tidak semua tim selesai dengan analisis mereka,” imbuhnya.

3. Wallmart PHK Massal

Perusahaan ritel multinasional asal Amerika Serikat (AS), Walmart melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya pada lima fasilitas pusat pemenuhan e-commerce.

Sekitar 200 pekerja di Pedricktown, New Jersey, dan ratusan lainnya di Fort Worth, Texas, Chino di California, Davenport di Florida dan Bethlehem di Pennsylvania dimita untuk mencari pekerjaan lain dalam kurun waktu 90 hari.

4. Alasan PHK Wallmart

Juru bicara Walmart mengatakan, PHK dilakukan untuk mengurangi pekerja pada shift malam dan akhir pekan secara khusus pada sejumlah fasilitas yang terdampak. Hal ini juga sejalan dengan investasi yang dilakukan besar - besaran oleh Walmart dalam teknologi otomatisasi selama beberapa tahun terakhir.

"Kami baru-baru ini menyesuaikan tingkat kepegawaian untuk mempersiapkan kebutuhan pelanggan di masa depan dengan lebih baik," kata juru bicara Walmart.

Follow Berita Okezone di Google News

5. Accenture PHK Massal

Perusahaan teknologi kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kali ini dilakukan Accenture yang mengurangi 19 ribu karyawan atau sekitar 2,5% dari total tenaga kerjanya.

Perusahaan layanan profesional Irlandia-Amerika yang berbasis di Dublin dengan spesialisasi pada layanan dan konsultasi teknologi informasi (TI) ini melakukan PHK karena adanya penurunan pendapatannya untuk tahun fiskal 2023 yang tadinya diproyeksikan akan terjadi pertumbuhan antara 8%-11%, sekarang turun menjadi 8%-10%.

Perusahaan pun memutuskan untuk merampingkan diri di tengah-tengah ekonomi yang bergejolak.

"Perusahaan tetap fokus untuk melaksanakan transformasi terkompresi," kata Kepala Eksekutif Julie Sweet.

6. Alasan PHK Accenture

Dengan pemangkasan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghilangkan USD 1,2 miliar yang dikeluarkan untuk menggaji para pekerjanya. Sehingga prospek saham Accenture bisa kembali naik di perdagangan bursa Wall Street, dengan laba per saham diperkirakan melonjak di kisaran USD10,84 hingga USD11,06. Accenture pada hari Kamis (23/3) mengatakan, sahamnya naik 6,4%.

Kenaikan suku bunga dan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan seluruh dunia memang menempatkan perusahaan teknologi pada posisi yang sulit.

Sebuah survei terhadap lebih dari 1.000 pembuat keputusan Teknologi Informasi oleh Riset Teknologi Perusahaan yang berbasis di AS mengatakan mereka berencana untuk mengurangi anggaran 2023 mereka lantaran adanya penurunan ekspektasi pertumbuhan dari 5,6% menjadi 3,4%.

"Singkatnya, data menunjukkan lingkungan yang sangat sulit di depan untuk perusahaan konsultan," kata Erik Bradley, kepala strategi keterlibatan di perusahaan riset pasar teknologi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini