Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Orang RI Tunda Beli Properti, Ternyata Ini Penyebabnya

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Jum'at, 24 Maret 2023 |16:04 WIB
Orang RI Tunda Beli Properti, Ternyata Ini Penyebabnya
Orang RI Tunda Beli Properti (Foto: PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Masyarakat menunda pembelian properti. Hal ini dampak dari perekonomian global dengan adanya inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai terasa sampai ke level rumah tangga.

Lebih dari setengah responden survei atau 53% responden mengaku akan menunda rencana pembelian rumah sampai inflasi turun. Sementara hanya 9%responden yang akan membatalkan rencana pembelian properti.

“Sedangkan 38% responden akan meneruskan rencana pembelian properti terlepas dari tingkat inflasi. Jika inflasi terus berlanjut, dari 38 responden yang akan meneruskan membeli properti, 63%di antaranya akan tetap membayar berapapun cicilan bulanan yang diperlukan, terlepas dari adanya inflasi. Sementara 37% responden sisanya akan mencoba mengurangi besaran cicilan bulanan,” kata Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam riset Consumer Sentiment Study H1 2023, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Dalam indeks sentimen properti turun dari posisi 59 poin pada periode sebelumnya menjadi 56 poin. Penurunan ini didorong oleh kepuasan yang lebih rendah terhadap iklim real estat, turunnya skor iklim real estat, turunnya persepsi terhadap upaya pemerintah, dan pandangan yang kurang positif terhadap harga properti di masa depan.

"Penurunan tersebut juga didorong oleh kondisi perekonomian global dengan ditandai oleh inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai dirasakan konsumen sampai ke level rumah tangga. Hasil studi mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia mengaku pengeluaran untuk belanja terpaksa bertambah sehingga alokasi tabungan bulanan menjadi berkurang," katanya.

Hasil studi menjelaskan fakta bagaimana kenaikan inflasi mempengaruhi biaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia di mana telah mengakibatkan pengeluaran harian rumah tangga yang lebih tinggi, sebagaimana dinyatakan oleh 69% responden survei. Sementara 56% responden menyatakan bahwa kenaikan inflasi berdampak pada berkurangnya tabungan bulanan mereka sedangkan 46% responden meminimalkan belanja dan pengeluaran mereka.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa makin banyak responden yang menilai tingkat inflasi dan suku bunga akan naik, namun responden yang optimis dengan apresiasi kenaikan harga properti berkurang.

Sejumlah 77% responden menilai akan ada kenaikan tingkat suku bunga, naik 4% dari periode sebelumnya. Sedangkan 75% responden menilai akan ada kenaikan tingkat inflasi, juga naik 4% dari periode sebelumnya. Sementara sejumlah 80% responden yang optimis dengan apresiasi kenaikan harga properti, angka ini turun 6% dari periode sebelumnya.

 

Marine menambahkan bahwa di tengah situasi dan kondisi yang dirasa sulit untuk membeli rumah, 7 dari 10 atau 70% responden setuju jika Pemerintah akan menerapkan pajak progresif terhadap pemilik lebih dari satu properti, terutama mereka para pemilik rumah yang setuju dengan rencana kebijakan pajak tersebut. Sementara 13% responden tidak setuju dengan pajak progresif dan 17% responden tidak tahu apakah pajak progresif perlu diterapkan.

Sementara itu, generasi milenial beranjak makin mapan dan makin sedikit yang masih tinggal bersama orangtua. Sekitar 1 dari 5 atau 17% milenial saat ini tinggal bersama orang tua mereka. Dari jumlah tersebut, 69% responden berniat untuk keluar dari rumah orang tua mereka dalam tahun depan.

Marine menyimpulkan bahwa menurut hasil Consumer Sentiment Study H1 2023, indeks sentimen properti turun 3 poin dari semester sebelumnya didorong oleh kepuasan yang lebih rendah, turunnya persepsi terhadap upaya pemerintah, dan pandangan yang kurang positif terhadap harga properti di masa depan.

"Mayoritas konsumen properti yang merupakan pemilik rumah mengharapkan pemerintah untuk menerapkan pajak progresif. Mayoritas konsumen properti Indonesia juga menilai bahwa tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan harga properti akan meningkat di tahun depan," pungkas Marine.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement