Dari pesan WhatsApp, lanjut Peter, Sri Mulyani harus dijemput langsung di Apron Bandara lantaran dia akan melakukan kunjungan kerja di gedung Bea Cukai.
Menurutnya, sebagai seorang Menteri, Sri Mulyani juga mengikuti ketentuan atau prosedur dari otoritas Bandara Soetta yakni PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Misalnya, menggunakan mobil yang sudah disediakan pihak bandara.
"Ada yang kasih alasan beliau dijemput mobilnya karena langsung mau ke gedung Bea Cukai, ya ok dong periksa gudang Bea Cukai, tapikan ada prosedur yang harus dilalui, pakai mobil yang approve otoritas bandara secara resmi. Jangan otoritas juga kasih pengecualian lagi, ini kan untuk menjaga keamanan bandara dan pesawat yang parkir di sana," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, Peter pun menyinggung sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai harus menjadi contoh bagi pejabat negara. pasalnya, tiap kali pesawat Presiden mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Kepala Negara kerap jalan kaki dari pesawat menuju ke Terminal VIP.
"Kita lihat Presiden Jokowi saja, kalau beliau mendarat di Halim, selalu jalan kaki dari pesawat menuju gedung Terminal VIP, kok Presiden saja bisa? Kok Menteri kita tidak bisa?," ucap Peter.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)