Share

RI Ingin Banyak Negara Asean Pakai Energi Terbarukan

Feby Novalius, Okezone · Senin 27 Maret 2023 17:28 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 27 320 2788236 ri-ingin-banyak-negara-asean-pakai-energi-terbarukan-TWQ9ravcAr.jpg Ilustrasi EBT. (Foto: Freepik)

BALI - Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota Asean bakal bertemu dalam Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Bali. 

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendorong negara-negara Asean bertransformasi menggunakan energi terbarukan.

 BACA JUGA:

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan akan ada beberapa usulan yang ingin didorong Indonesia dalam pertemuan AFMGM, salah satunya transformasi energi. Indonesia ingin banyak negara Asean terbuka dengan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

"Transisi energi belum banyak negara Asean memiliki visi seperti ini. Di mana visi kita, transisi energi," ujarnya di Hilton Hotel Bali, Senin (27/3/2023).

Untuk itu, Indonesia ingin lebih banyak negara terbuka untuk energi terbarukan. Semakin banyak negara Asean yang mau transisi energi, maka pembiayaan atau investasi membangun infrastrutkurnya semakin banyak dan besar.

 BACA JUGA:

"Untuk pembiayaan investasi infrastruktur EBT. Kalau sudah banyak pembangkit listrik energi terbarukan di Asean, buntutnya akan mengalir capital inflow, investasi," ujarnya.

Mendorong transisi energi pun menjadi salah satu transformasi ekonomi yang akan didorong dalam AFMGM. Hal ini pun diharapkan dapat diterima dan disambut negara Asean lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

"Jadi bukan hanya RI, tapi di Kawasan Aasean dapat sambutan yang baik," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertemuan informal AFMGM penting untuk dilakukan dalam melancarkan perpindahan Keketuaan Asean dari Kamboja kepada Indonesia sehingga topik-topik yang sedang dibahas saat ini di Asean tetap dapat dilanjutkan.

Selain itu, pertemuan dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menjadi semakin penting untuk dapat membangun kolaborasi yang saling menguntungkan untuk mengantisipasi tantangan yang timbul dari penurunan ekonomi global saat ini.

"Dengan memaksimalkan potensi ekonomi dan kesempatan, negara Asean diharapkan dapat lebih resilient dan pulih lebih awal dari guncangan ekonomi global yang dihadapi saat ini," pungkasnya,

Informal AFMGM ditutup dengan dukungan penuh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota Asean atas usulan agenda prioritas Keketuaan Indonesia tahun 2023 serta komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keuangan di kawasan ke depan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini