Dirinya mengaku pembahasan digitalisasi pembayaran dan pembayaran lintas negara tersebut masih dalam proses yang panjang. Oleh karena itu, tidak bisa ditargetkan kapan, yang jelas tergantung kesiapan di masing-masing negara.
"Dialog ya butuh waktu panjang tapi diuntungkan karena banyak jamaah di sana terbantu menggunakan digital. Kita gak bisa gunakan target tergantung kesiapan masing masing. Seperti dengan China proses panjang sepanjang ada keinginan melakukan itu," ujarnya.
Sebagai informasi, inisiatif ini merupakan milestone Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia tahun 2025 yang akan diintegrasikan dengan kerangka kerjasama dalam mendorong penggunaan mata uang lokal. Inisiatif ini dipandang dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna transaksi pembayaran lintas negara serta memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi, mempromosikan ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memperkuat stabilitas makroekonomi melalui penggunaan mata uang lokal yang lebih luas.
(Feby Novalius)