Jasa Marga-MRT Jakarta Siap Interkoneksi Antarmoda dan Bangun TOD
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) dan PT MRT Jakarta (Perseroda) menjalin kerjasama mengembangkan jalur interkoneksi Travoy Hub/Tol Corridor Development (TCD) Taman Mini melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, Tol Corridor Development (TCD) ini nantinya akan menjadi interkoneksi antarmoda dan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) sekaligus pengembangan kawasan transit.
“Ini adalah TCD yang pertama. Akan kita manfaatkan untuk melakukan interkoneksi dan pembangunan TOD sekaligus pengembangan kawasan transit yang menghubungkan tol, LRT, TJ, mikro, dan sebagainya” kata Tuhiyat.
Dia juga mengatakan kalau kerja sama dengan PT Jasa Marga dalam mengembangkan interkoneksi ini juga menjadi solusi dari hambatan yang dihadapi oleh MRT dalam pembangunan, yaitu legibilitas dan pembebasan lahan.
Tuhiyat mengatakan dalam pengembangan TCD ini, pembangunan jalur MRT Jakarta fase 4 yang awalnya dari Famawati-Kampung Rambutan sepanjang 10,9 km sebanyak 10 stasiun akan ditambah 1 km hingga Taman Mini untuk mengatasi hambatan lahan.
Dalam kesempatan ini juga, Direktur Utama PT Jasa Marga Surbakti Syukur mengatakan bahwa kerjasama antara Jasa Marga dengan MRT diharapkan selain dapat mengembangkan interkoneksi antarmoda juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan.
Dirinya mengatakan kerjasama ini juga dapat dikembangkan lagi antarkoneksi wilayah di Jakarta Timur.
“Saya rasa di samping yang pertama juga nanti bisa jadi untuk percontohan, antarkoneksi wilayah Jakarta Timur, kemudian daerah wisata Lubang Buaya dan Taman Mini. itu bisa dikembangkan nanti” ujarnya.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang juga turut hadir dalam acara ini mengatakan kalau Kementerian BUMN sangat mendukung kerja sama ini.
“Kami Kementerian BUMN sangat mendukung kerja sama antara BUMN dengan BUMD, khususnya untuk interkoneksi antarmoda” ucapnya.
Ia juga mengatakan dukungan Kementerian BUMN adalah dalam bentuk properti milik BUMN dan juga bagaimana mengkoneksikan multimoda dengan berbagai aset di BUMN dan BUMD.
“Jadi kita dukung dengan properti milik BUMN seperti hari ini dan juga dengan bagaimana mengkoneksikan antara multimoda tadi dengan berbagai aset yang ada di BUMN dan BUMD. Karena kan LRT, KCI itu kan BUMN, Transjakarta itu BUMD” katanya.
(Feby Novalius)
