Sehingga perusahaan akan mengalihkan fokusnya ke bisnis dengan pertumbuhan tinggi, termasuk elektrifikasi otomotif dan perbaikan rumah.
Perusahaan juga memprioritaskan sektor potensial seperti teknologi iklim dan produk elektronik generasi mendatang.
Keputusan PHK juga datang sebagai respon terhadap ekonomi yang tidak pasti seiring dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang sangat tinggi. Kondisi tersebut memaksa perusahaan AS menjadi lebih ramping dalam beberapa bulan terakhir.
Perusahaan yang berbasis di St. Paul, Minnesota melaporkan laba sebesar USD1,97 per saham untuk kuartal yang berakhir 31 Maret, di atas ekspektasi analis sebesar USD1,58 per saham, menurut Refinitiv.
Pendapatan tercatat sebesar USD8,03 miliar, melampaui perkiraan analis sebesar USD7,49 miliar.
(Zuhirna Wulan Dilla)