JAKARTA - Harga emas berjangka turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas dunia diserang aksi ambil untung dan menghentikan kenaikan dua hari beruntun setelah menembus level psikologis USD2.000.
Melansir Antara, Kamis (27/4/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD8,50 atau 0,42% menjadi USD1.996 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD2.020,20 dan terendah di USD1.993,70.
Saham First Republic Bank mencapai rekor terendah setelah sebuah laporan mengatakan pemerintah AS tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan pemberi pinjaman bermasalah.
"Itu adalah katalis harga emas untuk kembali ke level yang sedikit lebih tinggi," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Data ekonomi yang dirilis Rabu (26/4/2023) mengurangi daya tarik emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang tahan lama AS tumbuh 3,2% pada Maret setelah jatuh dari revisi 1,2% pada Februari. Para ekonom memperkirakan pesanan barang tahan lama naik 0,8%.
Defisit perdagangan barang-barang AS menyusut 8,4% pada Maret ke level terendah empat bulan sebesar 84,6 miliar dolar AS, berpotensi memberikan sedikit dorongan untuk produk domestik bruto pada kuartal pertama yang akan dirilis Kamis. Defesit perdagangan barang-barang turun dari 92 miliar dolar AS pada Februari.