JAKARTA — Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 dinilai dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk membentuk kesepakatan dedolarisasi di kawasan.
Dedolarisasi adalah proses penggantian dolar AS sebagai mata uang yang digunakan ntuk perdagangan minyak dan/atau komoditas lainnya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyusul negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) yang telah lebih dulu menyepakati kesepakatan untuk mulai meninggalkan dolar dalam transaksi perdagangan.
Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dapat memanfaatkan Keketuaan di ASEAN 2023 untuk menavigasi dedolarisasi di kawasan.
“Melalui KTT ASEAN di NTT nanti, Indonesia bisa jadi penggagas pola-pola dedolarisasi supaya bisa terbangun lebih komprehensif,” ujar Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Apindo Ajib Hamdani dalam program Market Review IDX Channel, Kamis (27/4/2023).
BACA JUGA:
Menurutnya, upaya Bank Indonesia (BI) dalam membangun dedolarisasi melalui konsep local currency transaction (LCT) secara bilateral dengan Thailand, Malaysia, China dan Jepang sangat relevan untuk menjaga stabilitas Rupiah dan meninggalkan ketergantungan kepada satu jenis mata uang.