Dia menjelaskan, jawaban yang tidak akurat itu yakni saat chatbot menerangkan siapa orang tuanya.
"Mereka mengatakan bahwa saya ini, orang tua saya adalah dari Jawa Timur, pernah menjadi gubernur di Jawa Timur. Sudah dua hal yang salah, tapi itulah artificial intelligence juga bisa salah," ujarnya.
Meskipun demikian, dia tetap mengakui kepintaran dari teknologi AI. Bahkan dia sempat curiga kalau staf-stafnya menggunakan chatbot untuk sekedar menjawab pertanyaannya.
"Saya sampai kadang-kadang curiga, saya punya staf itu kalau jawab pertanyaan saya itu yang jawab GPT 4 sekarang apa bukan," ucap Suharso.
(Dani Jumadil Akhir)