Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI Minta Sinergi Otoritas dan Industri Integrasi Ekonomi Digital

Hana Wahyuti , Jurnalis-Selasa, 09 Mei 2023 |11:38 WIB
BI Minta Sinergi Otoritas dan Industri Integrasi Ekonomi Digital
Ekonomi Digital (Foto: Freepik)
A
A
A

Kemudian, berdasarkan data paparan Filianingsih, nilai transaksi BI-FAST per triwulan I-2023 mencapai Rp1,13 miliar dan dengan volume transaksi sekitar 408 juta. BI-FAST juga telah melibatkan 119 bank serta 4 lembaga selain bank (LBS).

“Kami berharap pada 2023, volume transaksinya bisa melebihi 1 juta transaksi,” ujar Filianingsih.

BI juga mendorong kerja sama pembayaran lintas negara guna makin memajukan ekosistem ekonomi digital dan keuangan, mengingat jaringan industri global yang luas serta perkembangan infrastruktur pembayaran antarnegara.

Sebab, BI melihat ekonomi digital dan ekosistem keuangan Indonesia dan negara-negara ASEAN memiliki potensi yang positif.

Potensi tersebut tercermin pada penandatanganan kerja sama bank sentral di wilayah ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand untuk sistem pembayaran regional atau ASEAN Payment Connectivity (APC) yang dimulai sejak 2022 lalu.

Meski begitu, masih terdapat beberapa kendala terkait kerja sama tersebut, terutama terkait biaya yang mahal, akses yang terbatas, serta minimnya transparansi.

“Maka, perlu ada terobosan dan peningkatan teknologi dan regulasi dalam suatu negara serta kerja sama internasional untuk ekonomi digital yang lebih inklusif,” kata Filianingsih pula.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement