JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengungkapkan bahwa jamaah haji Indonesia tahun 2023 ini akan diberangkatkan melalui 13 Bandara Embarkasi Haji.
Hal itu berdasarkan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Angkutan Udara Haji Tahun 1444H/2023M bersama dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholder penerbangan terkait, pada Kamis, 11 Mei 2023 di Sentul, Bogor.
BACA JUGA:
“Selain 13 Bandara Embarkasi Haji, terdapat 6 Bandara Embarkasi Haji Antara yaitu Bandara Sultan Thaha Saifuddin (Jambi), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Bandara Depati Amir (Bangka Belitung), Bandara Radin Inten II (Lampung), dan Bandara Djalaluddin (Gorontalo),” kata Kepala Sub Direktorat Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan Bukan Niaga Direktorat Angkutan Udara Abdul Haris dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5/2023).
Haris menambahkan untuk melayani keberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci maka telah ditetapkan 2 operator penerbangan atau maskapai.
“Calon jamaah haji akan diberangkatkan oleh maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines, dengan menggunakan pesawat jenis Boeing 777-300, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300," ucapnya.
BACA JUGA:
Nantinya sebanyak 537 kloter jamaah haji akan diberangkatkan oleh 2 maskapai yaitu Garuda Indonesia yang akan melayani 287 kloter dan Saudi Arabian Airlines melayani 250 kloter.
537 kloter tersebut terdiri dari 203.320 jamaah haji dan 2.656 petugas.
Dia menuturkan dalam hal pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan yang berubah nama menjadi Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKS), pemeriksaan barang bagasi oleh Bea dan Cukai, dan pemeriksaan dokumen jamaah oleh Imigrasi akan dilaksanakan di Asrama Haji dan Asrama Haji Antara.
Khusus bagi sebagian jamaah haji dari Jawa Barat, pemeriksaan kesehatan dan bagasi dilakukan di Asrama Haji Indramayu, namun pemeriksaan dokumen Jemaah Haji dilaksanakan di Bandara Kertajati, mengingat keterbatasan fasilitas asrama haji yang belum memadai.