JAKARTA- Nilai tukar rupiah melemah 29 point di level Rp 14.751 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Jumat (12/5/2023).
Menurut Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah ini karena didorong oleh kondisi sektor industri nasional masih menghadapi tantangan yang cukup berat di tahun 2023.
"Hal ini seiring dengan kemungkinan gagal bayar utang AS yang dipicu oleh kegagalan untuk menaikkan pagu utang, saat ini di USD31,4 triliun akan memiliki dampak yang sangat serius bagi perekonomian AS dan global," terang Ibrahim dalam rilis hariannya.
Menurutnya, kenaikan suku bunga dapat menjadi salah satu akibat dari gagal bayar utang AS, selain ketidakstabilan ekonomi global yang sangat luas.
Sambung dia, dalam proyeksi pada bulan April, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,8 persen untuk tahun 2023, namun menegaskan bahwa gejolak pasar keuangan yang lebih dalam, yang ditandai dengan penurunan harga aset dan pemangkasan kredit perbankan, dapat menurunkan pertumbuhan ke level 1 persen.
"Hal ini disebabkan melemahnya pertumbuhan ekonomi dari negara Amerika Serikat, Tiongkok, serta negara-negara maju di Eropa dan Jepang," terangnya.
Di samping itu, dia memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (15/5/2023) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.730- Rp 14.800.
(Taufik Fajar)