Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemacetan di Puncak Bogor Paling Sulit Dikendalikan pada Lebaran

Heri Purnomo , Jurnalis-Rabu, 24 Mei 2023 |14:19 WIB
Kemacetan di Puncak Bogor Paling Sulit Dikendalikan pada Lebaran
Kemacetan di Puncak Paling Sulit Dikendalikan. (foto: Okezone.com/Antara)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku kesulitan mengurangi kemacetan di Puncak, Bogor, Jawa Barat pada masa Angkutan Lebaran 2023. Meski demikian, secara umum arus lalu lintas selama mudik dan bali Lebaran sudah berjalan dengan baik.

Menhub mengatakan, terdapat dua tempat yang harus dilakukan upaya keras agar tidak terjadi kemacetan. Dua tempat tersebut yakni Tol road Jakarta-Semarang dan di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Akan tetapi hal itu bisa diatasi dengan baik.

"Kami juga mencatat di jalan tol sangat struggling ada dua tempat, di Toll Road Jakarta-Semarang dan di ASDP. Itu bisa kita selesaikan dengan baik," kata Menhub dalam Rapat Kerja evaluasi pelaksanaan infrastruktur dan transportasi mudik 2023 bersama Komisi V DPR RI, Rabu (24/5/2023).

Meski demikian, Menhub mengakui masih ada sejumlah kecamatan yang terjadi yang sulit diatasi yakni kemacetan yang terjadi di Puncak Bogor. Oleh karenanya pihaknya akan terus mencari solusi bersama-sama dengan pemerintah derah dalam mengatasi kemacetan tersebut.

"Memang tujuan ke Puncak ini kita belum bisa kita selesaikan oleh karenanya kita harus bersama-sama dengan Pemda cari solusi bagaimana transportasi di puncak lebih baik," katanya.

Adapun sebelumnya untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Puncak Bogor, Pemerintah berencana membangun jalan tol yang membelah jalur puncak yang tembus ke Cianjur Jawa Barat.

Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan, progres proyek itu saat ini sudah masuk ke dalam penyusunan kajian.

"Jalan Tol Caringin-Puncak (Cianjur) telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada periode 2030-2034. Rencana Tindak Lanjut saat ini sudah diberikan izin untuk kajian studi Pemrakarsa oleh PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT," katanya.

Danang menjelaskan dari studi yang sudah diprakarsai oleh PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT pembangunan tersebut akan membutuhkan biaya Rp24,37 triliun.

"Itu baru studi dan kita tunggu dari mereka. Itu baru indikasi awal. Kita tunggu studi mereka dan ketemunya diangka beberapa," katanya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement