JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan jurus agar berbagai kasus yang terjadi di Kemenkeu seperti Rafael Alun tidak terulang lagi. Dia menyampaikan bahwa berbagai kasus yang terjadi dan menjerat anak buahnya menjadi pembelajaran yang penting bagi Kementerian Keuangan.
"Kita memahami bahwa organisasi yang besar dengan jumlah SDM yang sangat banyak tentu juga memiliki hal-hal untuk terus diperbaiki. Makanya Kemenkeu terus melakukan transformasi kelembagaan," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Dia mengatakan, tujuannya adalah untuk memperkuat tata kelola dan perbaikan layanan. Kemenkeu, sambungnya, akan terus menata SDM bukan hanya dari sisi jumlah, namun kompetensi dan karakter untuk pelayanan. Pihaknya juga mensimplifikasi proses bisnis agar pelayanan yang diberikan lebih pasti dan efisien, ditambah dengan memperkuat pengawasan internal.
"Ini adalah bagian dari koreksi terhadap berbagai tata kelola yang beberapa saat terakhir ini menjadi sorotan publik. Penguatan kelembagaan kita terus lakukan, penguatan budaya kerja dan transformasi digital di mana sedapat mungkin teknologi digital mampu meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan serta mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung kepada masalah tata kelola. Kita terus memfokuskan pada perbaikan efisiensi dan perbaikan anggaran kita," terang Sri.
Berbagai inisiatif seperti yang dilakukan adalah dengan semangat Kemenkeu Satu. "Karena selama ini begitu anggaran, SDM, dan organisasi berfokus pada unit Eselon I, terjadi berbagai inefisiensi dan ketidak optimalan baik dalam pengelolaan organisasi, mobilisasi SDM, maupun dalam pencapaian berbagai target," lanjut Sri.