JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat 46% dari total penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun.
Namun, usia produktif itu diperkirakan tidak berlangsung lama lantaran umur orang semakin menua.
BACA JUGA:
Bahkan, pada 2038 mendatang terjadi perubahan demografi, populasi Indonesia semakin menua dan kelompok muda-mudinya menyusut.
Erick menyebut Indonesia akan seperti Jepang nantinya, di mana mayoritas penduduk didominasi usia tua daripada anak-anak muda, jika tidak ada langkah mitigasi di awal.
BACA JUGA:
"The latest data sekarang Indonesia 46 persen umurnya di bawah 30 tahun, so they need jobs dan umur muda ini bukan berarti terus muda, di 2038 kita akan berbalik seperti Jepang, lebih banyak yang tua dari yang muda," ujar Erick saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Dia berhitung, perubahan demografi berpengaruh besar terhadap pertumbuhan makro ekonomi nasional karena kaitannya dengan serapan tenaga kerja baru.
Pemerintah Indonesia memang menargetkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri berkisar 5% setiap tahunnya, lantaran Indonesia diperkirakan menjadi negara maju pada tahun 2045 dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat atau kelima di dunia.
Namun, pertumbuhan yang optimistik itu tidak serta-merta dapat direalisasikan. Erick mengatakan ada tantangan besar yang harus dijawab pemerintah dan masyarakat.
"Artinya pertumbuhan (ekonomi) 5% setiap tahun akan ada challenge yang akan dihadapi, karena itu momentum percepatan harus terjadi," ucap dia.
Berbeda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya menyampaikan proyeksi Indonesia pada tahun 2045, dengan berbagai perhitungan dari sisi demografi maupun ekonomi, Indonesia akan memiliki populasi sebanyak 318 juta penduduk yang didominasi oleh kelompok muda.
Indonesia akan memiliki penduduk yang tidak hanya muda, tetapi juga produktif, yang sebagian besar (73%) tinggal di perkotaan sebagai kelas menengah.
"Apabila Indonesia bisa maju terus, maka Indonesia akan menjadi negara dengan ukuran ekonomi yang sangat besar bahkan bisa masuk di dalam 5 besar dunia dengan pendapatan per kapita mencapai USD23.000," kata Sri.
Meski demikian, untuk menjadi negara maju dibutuhkan berbagai persyaratan baik kualitas dan ketersediaan infrastruktur yang baik, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
"Oleh karena itu pendidikan, kesehatan, skill, karakter menjadi luar biasa penting,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)