JAKARTA- Kenapa ikan laut Shisamo begitu mahal menarik untuk diulas. Diketahui, Rayyanza memakan ikan Shisamo. Ini merupakan ikan yang sedang populer, yang sangat sarat dengan nutrisi.
Ukurannya juga cukup mungil, yakni dengan panjang sekitar 15 cm, sehingga bisa dengan nyaman dikonsumsi oleh anak-anak.
Apa alasan kenapa ikan laut Shisamo begitu mahal dikarenakan produksinya yang cukup jauh dari Indonesia.
Spesies ikan musim gugur Jepang ini hanya dapat ditemukan di sepanjang Pantai Pasifik Hokkaido, dan tangkapan kecil serta rasa yang lembut membuatnya sangat dihargai. Shishamo ditangkap selama musim gugur di muara sungai ketika mereka ingin bertelur. Karena kondisi pembawa telurnya, dan jarang ditemukan maka ikan ini sangat mahal.
Ikan ini banyak dijual secara online dengan harga yang berbeda-beda tergantung gram. Di e-commerce, kisaran harganya per 500 gram ikan shisamo mencapai Rp70.000.
Ini cukup berbeda dengan ikan lainnya yang masih tergolong murah dibeli.Melansir Thespurceeats, ikan Shisamo termasuk dalam keluarga Osmeridae yang hidup di Samudra Atlantik pada lautan dalam, terutama di Kanada.
Biasanya, ikan ini hidup bergerombol dan bermigrasi mengikuti arus air laut. Ini adalah ikan yang biasa dimakan dalam masakan Jepang yang hanya dipanggang, dan sering ditemukan di menu restoran Jepang ala izakaya (tapas).
Rasa daging ikan ini sangat gurih dengan duri yang hanya ada di bagian tengah.Ikan Shisamo jenis jantan memiliki tubuh yang lebih langsing.
Sementara yang betina lebih gemuk karena bagian perutnya dipenuhi dengan telur. Ini yang membuat ikan Capelin memiliki rasa yang sangat gurih dan disukai banyak orang.
Bukan hanya memiliki rasa yang nikmat, ikan Shisamo juga memiliki kandungan omega 3 yang sangat tinggi, bahkan lebih besar dari ikan salmon. Per-100 gram ikan mengandung 1,0 gram asam lemak omega 3, maka ikan capelin memiliki kandungan 1,2 gram omega 3.
Telur ikan Shisamo juga biasa digunakan sushi sebagai pengganti dari telur ikan terbang yang harganya jauh lebih mahal. Warnanya juga ada yang hitam dan oranye, serta memiliki rasa yang tidak berbeda jauh dengan ikan telur terbang.
(RIN)
(Rani Hardjanti)