Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Kota Amritsar di India, Penduduknya Tak Pernah Kelaparan

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Minggu, 02 Juli 2023 |16:33 WIB
Mengenal Kota Amritsar di India, Penduduknya Tak Pernah Kelaparan
Amritsar. (Foto: BBC)
A
A
A

JAKARTA - Ada kota di India Utara bernama Amritsar yang terkenal dengan hidangan lezatnya.

Dilansir BBC di Jakarta, Minggu (2/7/2023), Amritsar didirikan pada Abad ke-16 oleh seorang guru Sikh dan terletak di wilayah Punjab, tempat asal Sikhisme. Agama tersebut terkenal dengan tradisi seva - perbuatan sukarela yang dilakukan untuk orang lain tanpa mengharap balasan.

 BACA JUGA:

Banyak penganut Sikh di seluruh dunia melakukan seva di gurudwara (kuil Sikh), sering kali dalam bentuk amalan sederhana seperti mengepel lantai, menyajikan makanan, dan menjaga ketertiban di dalam kuil. Lainnya melakukan seva di kehidupan pribadi mereka dengan kedermawanan dan beramal.

Pada April 2021, ketika Covid-19 menghantam kehidupan banyak keluarga di seluruh India, komunitas Sikh turun ke lapangan untuk mengirimkan tabung-tabung oksigen dan suplai obat-obatan kepada mereka yang paling membutuhkan.

"Seva berarti pelayanan tanpa pamrih, dan dalam Sikhisme itu bukan sekadar nasihat dan pedoman, tapi praktik sehari-hari," tulis Jasreen Mayal Khanna dalam bukunya Seva: Sikh Wisdom for Living Well by Doing Good.

"Nama lain untuk seva adalah cinta," kata Abhinandan Chaudhary, 23 tahun, yang telah melakukan seva bersama keluarganya sejak usianya delapan tahun.

"Ajaran yang umum ialah seseorang harus begitu sembunyi-sembunyi dan tanpa pamrih, bahwa jika Anda melakukan seva dengan tangan kiri, bahkan tangan kanan Anda tidak boleh mengetahuinya," tambahnya.

Cara hidup di kota itu terkenal menyegarkan. Semangat kedermawanan dalam Sikhisme dapat disaksikan di seluruh dunia. Selama kuncitara (lockdown) Covid-19, para relawan Sikh di sebuah kuil di Inggris mengantarkan ribuan makanan setiap hari kepada para staf NHS, sementara penganut Sikh di berbagai kota di AS memasak ratusan ribu makanan gratis.

 BACA JUGA:

Dalam situasi krisis atau darurat, kaum Sikh mengerahkan kekuatan penuh untuk menolong mereka yang membutuhkan, misalnya saja ketika Kanada yang dihantam badai atau saat Selandia Baru dilanda topan.

Namun, di Amritsar, yang merupakan pusat agama Sikh, seva diamalkan pada level yang lebih tinggi lagi.

Sudah jadi pengetahuan umum di India bahwa tidak ada seorang pun yang tidur dalam keadaan lapar di Amritsar. Itu karena selalu ada makanan panas di Kuil Emas, kuil terpenting dalam agama Sikh. Makanan itu tersedia bagi siapa saja yang menginginkannya.

Kuil Emas memiliki langar, dapur komunal terbesar di dunia, melayani 100.000 orang setiap hari, tujuh hari seminggu, gratis.

Semua orang boleh makan di sini, tanpa didiskriminasi, selama mereka membutuhkan tempat berlindung dan makanan, dan hidangan tersedia 24 jam sehari.

 

Koki berbintang Michelin yang berbasis di New York, Vikas Khanna, yang mendistribusikan jutaan makanan di India selama kuncitara Covid,.

"Saya lahir dan besar di Amritsar dan kami punya dapur umum besar di mana semua orang bisa makan. Seluruh kota bisa makan di sana. Saya baru merasa kelaparan saat berada di New York, ketika saya berjuang dari bawah," ujar Vikas.

Seperti semua gurudwara, Kuil Emas dioperasikan dengan baik dan sangat disiplin oleh armada relawan, yang menyajikan hidangan dasar nan lezat.

Dalam satu piring ada lentil, chapatti (roti pipih), rebusan kacang arab, dan yoghurt.

Orang-orang duduk bersila di lantai di aula besar yang dapat mengakomodasi 200 orang: laki-laki dan perempuan, muda dan tua, kaya dan miskin.

Ada koreografi implisit di baliknya yang tampaknya diketahui semua orang. Sementara beberapa orang meminta tambahan makanan, yang lain langsung pergi setelah menandaskan makanan mereka.

Setelah kira-kira 15 menit, relawan membersihkan dan menyiapkan aula untuk kelompok berikutnya. Ini siklus makan dan penyajian yang tidak pernah berakhir.

Dari dalam kuil sampai di jalanan, rasa persahabatan, kedermawanan, dan gotong-royong bisa dirasakan di Amritsar.

Ketika berkunjung, senyuman orang-orang selalu mengikuti dan ketika dirinya kelihatan tersesat atau kebingungan, seseorang akan mendekati an bertanya apakah mereka bisa membantu.

Saat berjalan-jalan di malam hari, orang yang lewat memberi tahu untuk menjaga baik-baik tas di area yang ramai.

Ketika tiba di Kesar da Dhaba, restoran terkenal dengan antrean yang panjang, orang-orang berusaha memberi ruang di meja yang besar meskipun mereka harus makan sambil duduk rapat-rapat.

Kesan bersahabat dan saling berbagi ada di mana-mana, lirikan ramah dan senyuman.

"Besar di Amritsar, ada kesan bahwa saya hidup di dalam komunitas yang besar," kata Rahat Sharma, yang lahir dan dibesarkan di sini.

"Waktu kecil saya sering main petak umpet di Kuil Emas, tempat kami semua melakukan seva. Semua orang saling menjaga. Penganut Sikh dan Hindu, dua agama terbesar di kota ini, hidup berdampingan dengan damai, kendati sering berlawanan secara politik," katanya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement