Oleh karena itu di zaman Jokowi dilakukan hilirisasi terhadap beberapa komoditas seperti nikel dan bauksit agar bisa memberikan nilai tambah.
"Pak Jokowi jadi paksa sekarang bikin pabrik, harus hilirisasi di sini. Itu kan memberi nilai tambah yang luar biasa, begitu juga pengalaman PNG dengan Australia. Begitu juga Timor Leste," ujarnya.
Selain itu, dia menyebut dilakukan juga berbagai kerjasama lain seperti pengembangan listik di Papua Nugini hingga pelatihan sumber daya manusia (SDM).
"Nah, di situ saya kira ada kebersamaan. Indonesia kuat, Timor Leste kuat, PNG kuat maka kita semua menjadi kuat. Kira-kira begitu intinya," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)