JAKARTA - Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) segera selesai. Adapun total anggaran yang digelontorkan untuk revitalisasi mencapai Rp1,2 triliun yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Hetty Herawati menjelaskan, revitalisasi difokuskan untuk mengubah wajah TMII menjadi destinasi wisata yang dengan konsep ramah lingkungan. Bahkan masyarakat pengguna kendaraan konvensional bakal dibatasi di dalam kawasan TMII.
Hetty menargetkan jumlah pengunjung TMII naik signifikan pasca revitalisasi yang memakan waktu hampir satu tahun itu. Mengingat saat ini TMII menawarkan wajah baru yang dinilai jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Sebelum direnovasi saja jumlah pengunjung bisa 6 juta setahun, bisa dibayangkan itu pada saat kondisi yang masih berantakan, ke depan dengan adanya banyak aktifitas mestinya bisa jauh lebih besar dari itu," ujar Hetty dalam media gathering di TMII, Kamis (6/7/2023).
Adapun pada operasional pada tahun ini di tengah belum rampungnya secara keseluruhan revitalisasi TMII jumlah pengunjung bisa tembus 40 ribu pengunjung. Angka tersebut menjadi jumlah tertinggi yang terjadi pada libur lebaran Idul Fitri 2023 lalu. Sedangkan jumlah rerata pengunjung harian pada tahun 2023 ini sekitar 5 ribuan perhari.
Hetty optimis tingkat kunjungan TMII bakal melonjak pasca dilakukan revitalisasi ini. Melihat captive market di Jakarta Timur yang belum memiliki destinasi wisata serupa dengan Taman Mini sehingga pilihan masyarakat belum banyak terlalu banyak untuk mengunjungi tempat wisata yang dekat dari rumah.
Selain itu TMII juga akan menawarkan berbagai aktivitas menarik didalamnya. Mulai dari pagelaran seni, hingga tema-tema yang akan berubah setiap bulannya. Masing-masing tema diangkat dari budaya yang ada di Indonesia.
Contoh bulan ini mengusung tema dari Sumatera Barat, maka seluruh aktivitas kegiatan, playlist yang disetel, pakaiannya diutamakan dari sumatera barat. Sedangkan bulan berikutnya akan berbeda tema.
Memanfaatkan hal tersebut, Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola Taman Mini Indonesia Indah, Claudia Ingkiriwang menambahkan saat ini pihaknya terus menekan biaya tiket masuk agar terjangkau oleh masyarakat sekitar.
Adapun saat ini tiket masuk Taman Mini sebesar Rp25 ribu dan belum ada rencana untuk dinaikan meski revitalisasi telah rampung kedepannya. Hal itu untuk menjaga agar wisata tersebut memiliki harga yang terjangkau oleh masyarakat.
"Harga kita tidak boleh naikin, jadi kita suka bercanda nih 'beli boba lebih mahal nih dari pada keliling Indonesia, sama beli boba mahalan beli boba' (masuk TMII). Belum lagi kalau anak sekolah ada diskon, anak sekolah kalau rombongan kita berikan diskon lagi, jadi memang ini affordable banget," lanjut Claudia.
Sekedar informasi tambahan, Taman Mini akan segera launching perdana pada tanggal 18 Agustus mendatang. Seiring dengan acara launching tersebut, TMII juga sekaligus merampungkan beberapa fasilitas lainnya yang saat ini masih dalam tahap revitalisasi. Seperti Taman Satwa, Akuarium Air Tawar, Istana anak-anak, taman burung, Musem IPTEK, dan lainnya.
Claudia mengungkapkan ada perbedaan desain untuk taman burung sendiri. Salah satunya pihak taman mini akan menyediakan pedestarian atau jalur pejalan kaki diatas. Hal itu memungkinkan masyarakat bisa melihat lebih dekat burung-burung yang sedang terbang dikandangnya.
"Jadi pengunjung tidak lagi jalan dibawah terus harus nengok keatas untuk melihat burung-burung. Kita akan siapkan jalur pejalan kaki diatas, sehingga bisa setara dengan satwanya," pungkas Claudia.
(Feby Novalius)