Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Dwi Agus Kuncoro mengatakan Bendungan Cipanas memiliki kapasitas tampung sebesar 250,81 juta m3 atau 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2021 lalu.
Dengan kapasitas tampung yang besar tersebut, Bendungan Cipanas diproyeksikan dapat memenuhi air baku untuk kawasan industri di Kabupaten Sumedang sebesar 650 liter/detik dan kebutuhan air minum masyarakat Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu sebesar 200 liter/detik.
“Pemerintah Kabupaten Sumedang juga sudah memploting pertemuan Tol Cisumdawu dengan Tol Cipali sebagai pusat kegiatan kawasan industri Sumedang. Nanti air bakunya kita ambil dari Bendungan Cipanas,” kata Dwi.
Pembangunan Bendungan Cipanas dikerjakan oleh PT Wijaya Karya - PT Jaya Konstruksi KSO yang fokus pada pembangunan tubuh bendungan. Sedangkan PT Brantas Abipraya (Persero) membangun infrastruktur pendukung.
Secara keseluruhan anggaran pembangunan Bendungan Cipanas sebesar Rp2,03 triliun.
Dengan luas genangan 1.315,95 hektare, bendungan tipe urugan inti tegak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 488 m3/detik serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 3 MW.
Baca selengkapnya: Bendungan Cipanas Rp2 Triliun Siap Diresmikan, Intip Kecanggihannya
(Taufik Fajar)