Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Fakta Utang Luar Negeri RI Menurun

Kharisma Rizkika Rahmawati , Jurnalis-Sabtu, 22 Juli 2023 |08:29 WIB
6 Fakta Utang Luar Negeri RI Menurun
Utang luar negeri Indonesia turun. (Foto: Freepik)
A
A
A

2. Pengelolaan ULN

ULN pemerintah mengalami penurunan pada posisi sebelumnya sebesar USD194,1 miliar menjadi senilai USD192,6 miliar pada akhir Mei 2023. Apabila berdasarkan tahunan mengalami pertumbuhan 2,3% (yoy).

"Penurunan posisi ULN pemerintah disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo. Pemerintah tetap berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu," jelas Erwin.

3. Sektor yang Didukung ULN

ULN dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai pendukung upaya pemerintahan dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas. Hal ini dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di tengah ketidakpastian perekonomian global.

4. ULN Dukungan

ULN melakukan dukungannya pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,1% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9%), jasa pendidikan (16,8%), konstruksi (14,2%), serta jasa keuangan dan asuransi (10,2%).

5. Peran ULN

Sementara itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,3% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ujar Erwin.

6. Kontraksi ULN Swasta

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 5,8% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 4,6% (yoy).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement