JAKARTA - Wall Street pekan ini diprediksi bakal diisi oleh reli saham AS dalam menghadapi Federal Reserve (The Fed).
Di mana The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga terakhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter paling agresif dalam beberapa dekade.
BACA JUGA:
Mengutip Reuters, Senin (24/7/2023) waktu setempat, saat tahun dimulai, banyak investor memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi akan membawa resesi yang selanjutnya akan merugikan saham setelah penurunan tajam tahun 2022.
Sebaliknya, ekonomi AS terbukti tangguh bahkan ketika The Fed telah membuat kemajuan dalam pertarungan.
Adapun yang ideal yang diyakini banyak orang akan mendukung ekuitas. S&P 500 naik hampir 19% tahun ini dan ditutup pada hari Kamis di 4.534,87, hanya sekitar 6% di bawah level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Januari 2022.
BACA JUGA:
Sementara investor secara luas mengantisipasi bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 26 Juli, banyak juga yang berharap tanda-tanda bahwa pembuat kebijakan lebih percaya diri inflasi akan terus mendingin, menghilangkan kebutuhan Fed untuk menaikkan biaya pinjaman lebih jauh dan mendukung tesis yang telah membantu menopang saham dalam beberapa pekan terakhir.