Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir Bocorkan Rencana MIND ID Caplok 20% Saham Vale

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 24 Juli 2023 |13:17 WIB
Erick Thohir Bocorkan Rencana MIND ID Caplok 20% Saham Vale
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Kementerian BUMN)
A
A
A

 

JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID akan mengambil alih 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Hal itu lantaran proses hilirisasi perusahaan multitambang asal Brasil itu cukup lamban.

 BACA JUGA:

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, divestasi 20% saham INCO ke MIND sudah menjadi kebijakan pemerintah. Dengan akuisisi ini, MIND akan menjadi pemegang saham pengendali.

Meski begitu, aksi korporasi tersebut masih dalam fase negosiasi dan belum menghasilkan keputusan. Pemerintah sendiri menargetkan finalisasi atas negosiasi dengan Vale akan disampaikan akhir Juli 2023.

"Ya kembali vale harus di-relinquish (melepaskan 20 persen saham) bukan berarti tidak suka dengan investasi luar negeri, tapi ini kan kebijakan," ujar Erick kepada wartawan, ditulis Senin (24/7/2023).

 BACA JUGA:

Erick menegaskan dirinya masih di posisi bertahan. Artinya, Vale diminta melepaskan 20 persen saham kepada MIND ID. Jika proses ini berhasil, Holding BUMN Tambang bisa menggenggam 40% saham INCO.

Sementara Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. masing-masing memiliki 30% saham saja.

"Ya posisi saya bertahan, nanti antara Menteri ESDM dan Menteri Investasi harus duduk lagi, saya masih bertahan," katanya.

Dia menilai Vale Indonesia bisa mengikuti jejak PT Freeport Indonesia, di mana pemerintah berhasil mengambil alih 51% saham Freeport Indonesia dari Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, yang dilakukan dalam penandatanganan perjanjian divestasi sejak 2018 lalu.

 BACA JUGA:

"Freeport relinquish, pengusaha nasional juga relinquish. Artinya Ini sesuatu wajar, apalagi kita track record-nya selama 50 tahun baru sekarang agresifnya itu pun baru kecil yang dikembangkan, artinya apa? Baru Ketika nikel ini berharga, kan mestinya kalau dia percaya dengan Indonesia harusnya dari dulu dong hilirisasi," tutur dia.

"Kenapa baru sekarang, itu kan salah. Itu yang ditekankan kepada Freeport juga, kemarin salah satu perpanjanganya adalah adanya pembangunan smelter, kenapa nggak 30 tahun yang lalu, gitu," kata Erick melanjutkan.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement